Author mau minta maaf lagi kalau di postingan kali ini author tidak menyuguhkan cerita horor ke readers. Kebetulan Author baru pengin bahas Ratu Laut Selatan. hehehe :) happy reading ya...
Ratu Laut Selatan atau Kanjeng Ratu Kidul adalah tokoh legenda yang sangat populer di kalangan masyarakat penghuni Pulau Jawa dan Bali. Kepercayaan akan adanya penguasai lautan di selatan Jawa (Samudera Hindia) dikenal terutama oleh suku Sunda dan suku Jawa. Orang Bali juga meyakini adanya kekuatan yang menguasai pantai selatan ini.
Tidak diketahui dengan pasti sejak kapan legenda ini dikenal. Namun
demikian, legenda mengenai penguasa mistik pantai selatan mencapai
tingkat tertinggi pada keyakinan yang dikenal di kalangan penguasa
kraton dinasti Mataram (Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta)
bahwa penguasa pantai selatan, Kanjeng Ratu Kidul, merupakan "istri
spiritual" bagi raja-raja di kedua kraton tersebut. Pada kala-kala
tertentu, kraton memberikan persembahan di Pantai Parangkusuma, Bantul, dan di Pantai Paranggupita, Wonogiri,
kepada sang ratu. Panggung Sanggabuwana di komplek kraton Surakarta
dipercaya sebagai tempat bercengkerama sang Sunan dengan Kanjeng Ratu.
Konon, Sang Ratu tampil sebagai perempuan muda dan cantik pada saat
bulan muda hingga purnama, namun berangsur-angsur menua dan buruk pada
saat bulan menuju bulan mati.
Dalam keyakinan orang Jawa, Kanjeng Ratu Kidul memiliki pembantu
setia bernama Nyai atau Nyi Rara Kidul (kadang-kadang ada yang menyebut
Nyi Lara Kidul). Nyi Rara Kidul menyukai warna hijau dan dipercaya suka
mengambil orang-orang yang mengenakan pakaian hijau yang berada di
pantai wilayahnya untuk dijadikan pelayan atau pasukannya. Karena itu
pengunjung pantai wisata di selatan Pulau Jawa, baik di Pelabuhan Ratu,
Pangandaran, Cilacap, pantai-pantai di selatan Yogyakarta, hingga
Semenanjung Purwa di ujung timur, selalu diingatkan untuk tidak
mengenakan pakaian berwarna hijau.
Di kalangan masyarakat Sunda berkembang anggapan bahwa Ratu Kidul merupakan titisan dari seorang putri Pajajaran
yang bunuh diri di laut selatan karena diusir oleh keluarganya karena
ia menderita penyakit yang membuat anggota keluarga lainnya malu. Dalam
kepercayaan Jawa tokoh ini dianggap bukanlah Ratu Laut Selatan yang
sesungguhnya, melainkan diidentikkan dengan Nyi Rara Kidul, pembantu
setia Kanjeng Ratu Kidul. Hal ini berdasarkan kepercayaan bahwa Ratu
Kidul berusia jauh lebih tua dan menguasai Laut Selatan jauh lebih lama
sebelum sejarah Kerajaan Pajajaran.
Legenda Jawa
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, sosok Ratu Kidul merupakan sosok
agung yang dimuliakan dan dihormati dalam mitologi Jawa. Karena orang
Jawa mengenal sebuah istilah "telu-teluning atunggal" yaitu tiga sosok yang menjadi satu kekuatan. Yaitu, Eyang Resi Projopati, Panembahan Senopati, dan Ratu Kidul. Panembahan merupakan pendiri kerajaan Mataram, yang dipertemukan oleh Ratu Kidul ketika bertiwikrama sesuai arahan Sunan Kalijaga guna memenuhi wangsit yang diterimanya membangun sebuah keraton yang sebelumnya sebuah hutan dengan nama "alas mentaok" (kini Kotagede di Daerah Istimewa Yogyakarta).
Pada proses bertapa, diceritakan semua alam menjadi kacau, ombak besar,
hujan badai, gempa, dan gunung meletus. Ratu Kidul setuju membantu dan
melindungi Kerajaan Mataram, dan bahkan dipercaya menjadi "istri
spiritual" bagi Raja-raja trah Mataram.
Pemahaman terkait penguasa laut selatan harus diluruskan. Karena
antara "Rara kidul" dengan "Ratu kidul" sangatlah berbeda. Namun sudah
menjadi pemahaman umum bahwa sosok tersebut adalah sama. Dalam
kepercayaan Kejawen,
yaitu kepercayaan Jawa yang dipengaruhi Hindu dan sudah bercampur
beberapa unsur Islam, dalam mitologi Jawa, alam kehidupan itu terbagi
menjadi beberapa Tahap. Tahap pertama adalah alam Kadewan, kedua adalah alam Nabi, ketiga adalah alam Wali, keempat alam Menungsa (Manusia) dan yang akan datang adalah alam Adil.
Pada mitologi Jawa, Ratu Kidul merupakan ciptaan dari Dewa Kaping telu
yang kemudian mengisi alam kehidupan sebagai Dewi Padi (Dewi Sri)
dan dewi alam lainnya. Sedangkan Rara Kidul merupakan Putri dari Raja
Sunda yang terusir oleh ayahandanya sendiri karena ulah dari ibu tirinya
sendiri yang kemudian menjelma menjadi sosok penguasa di laut selatan
setelah menceburkan diri di laut selatan. Dan cerita terkait antara
"Ratu Kidul" dengan "Rara Kidul" bisa dikatakan beda fase tahapan
kehidupan menurut mitologi Jawa.